Keputihan Fisiologis dan Patologis
Keputihan Fisiologis dan Patologis
KEPUTIHAN pada dasarnya adalah semacam lendir atau cairan berlebihan yang ke luar melalui vagina. Dr. H. Leo Prawirodihardjo, SpOG(K), M.Kes, MM, PhD, Kepala UPTD RSIA Siti Fatimah Makassar kepada FAJAR mengatakan bahwa keputihan ada dua macam, yaitu fisiologis dan patologis. Fisiologis adalah cairan bening yang bisa terjadi pada perempuan mana saja termasuk bayi yang baru lahir.
Umumnya keputihan fisiologis terjadi pada remaja yang akan memasuki masa pubertas, saat terangsang dan wanita hamil. Keputihan secara patologis adalah cairanberlebihanyangkeluar dari vagina menimbulkan rasa gatal dan berbau. Selain itu, keputihan patologis juga berwarna seperti putih kental, kekuningan, keabu-abuan dan kehijau-hijauan.
Keputihan patologis bisa terjadi diakibatkan lima hal: bakteri, jamur, virus, kanker, dan protozoa. Protozoa adalah hewan kecil yang hanya bisa dilihat melalui mikroskop. Gejala keputihan yang ditimbulkan dari kelimanya pun berbeda-beda.
Leo Prawirodihardjo mengatakan bahwa gejala keputihan yang ditimbulkan oleh bakteri adalah warnanya berubah menjadi putih keabu-abuan, berbau namun tidak terlalu gatal. Untuk gejala keputihan yang disebabkan oleh jamur akan menimbulkan rasa gatal dan berwarna putih kental.
Gejala keputihan yang ditimbulkan karena faktor adanya virus adalah bau dan cairanya tidak terlalu banyak serta perubahan warna sedikit. Gejala keputihan yang disebabkan kanker lebih mudah dikenali karena cairan yang keluar disertai darah. Namun untuk gejala protozoa, warna keputihan berubah menjadi kuning kehijau-hijauan, banyak dan amis.
Untuk keeputihan secara patologis tidak boleh dianggap sepele. Keputihan ini akan menimbulkan infeksi yang perlahan-lahan naik ke mulut rahim. Bagi wanita hamil, akan bisa menimbulkan infeksi ke janin.
Sumber: Harian Fajar 16042011
0 komentar:
Posting Komentar